ASSALAMUALAIKUM

Berubah dari hal yang dipelajari akan menjadi seorang yang lebih berkarakter.

Sabtu, 21 Januari 2012


KRISIS KEPEMIMPINAN DI INDONESIA

Pada hakekatnya manusia yang dilahirkan dimuka bumi ini  sebagai khalifah fil ard ( pemimpin ), untuk memimpin bangsa,  negara dan rakyatnya. Bahwasanya hal itu adalah gambaran secara umum yang banyak orang ketahui. Kemudian dijadikan sebuah pertanyan, apakah  definisi khalifah itu bagi mereka yang memimpin dalam skala besar?
    Tentu tidak jawabanya. itu hanya pengertian pemimpin secara tekstual saja. Menurut seoarang inteleqtual islam menjelaskan apa itu sang pemimpin .  “ mereka yang diberi amanah untuk mendekatkan rakyatnya pada allah swt, lantas  menunaikan kewajiban untuk mensejahtrakan rakyatnya”  dalam suatu riwayat dijelaskan ketika para malaikat tidak sependapat dengan allah swt, tentang kepemimpinan manusia, karena akan membuat kerusakan dimuka bumi ini. Maka allah swt berfirman “sesungguhnya aku maha mengetahui”.
Hal tersebut merupakan tanda tanya besar melihat argumen para malaikat dan firman allah swt ?  padahal apa yang di claim  malaikat itu tidak salah, bahwa manusia akan membuat sumber kerusakan dibumi jika dijadikan khalifah. Kita melihat fakta dari statement malaikat, pelbagai peristiwa dasyat telah menguncang negeri kita mulai dari, gempa, erupsi gunung berapi, longsor dan sekarang yang lagi ternd banjir bersama. Itu adalah fakta yang terjadi di negeri kita bahkan di belahan dunia.  Belum lagi kita melihat dekadensi moral para wakil rakyat, yang mengeksploitasi hak rakyat ( korupsi ).
Kita harus bisa menafsirkan firman allah swt “ sesungguhnya aku maha mengetahui” terhadap statement, bahwa manusialah mahluk yang terpeilih secara panteistis . Berdasarkan perspektif saya pribadi tentang firman allah, bahwa bumi ini akan bersahabat dengan kita manakala, kita dipimpin oleh orang yang berilmu ( alim). Karena dengan ilmu manusia dapat membedakan mana yang hak dan bathil, halal dan haram, ini semua dapat terwujud manakala sang pemimpin itu mempunyai ilmu. Terus  bagaimana  dengan para pemimpin dinegeri ini?
Ternyata gelar dan keududukan tinggi itu tidak menjamin sang pemimpin itu mempunyai karakter filantropi terhadap apa yang akan dipimpinya. kita bisa meihat pejabat  yang duduk di parlemen  mereka mempunyai background pendidikan  tinggi, seperti amerika serikat, jepang, inggris,  dan masih banyak lagi out put dari wakil rakyat yang lulus dari perguruan tinggi terkemuka. Tapi apakah mereka bisa di jadikan model oleh kita ( albert bandura).  Kalau saya amati ternyata pola pendidikan mereka,  tidak mengacu pada sunatullah. Haluan pendidikan mereka  kapitalis ( sang penguasa liberal) dan marxis ( materi) .  pantas saja banyak  hedonis, yang menghancurkan sistem pemerintahan dinegeri ini. Tidak kita sadari bangsa ini telah mengalami krisis peternalistik ( figur yang baik). Tidak ada yang dapat dijadadikan teladan ( uswah ) melihat gejolak sosial yang terjadi,Baik di pemerintah, rektorat, sekolah dan lingkungan  adalah homo vanelis( orang yang cendrung berkorupsi). Wajarlah kalau, pendidikan mahal, akses keaehatan diperuntukan bagi yang punya kekuasaan dan hilangnya nilai kemanusiaan.
Dari sudut pandang mana mereka memikirkan rakyatnya ? melihat tingkat kesehjatraan di negeri ini. Kita tidak bisa menyalahkan masyarakat, yang menggalakan aksi demonstrasi  karena melihat ketidakadilan ini. Bagaimanapun mereka adalah korban dari ketidak becusan sang pemimpin yang tidak  berilmu. 
Jadi bagi anda sebagai regenerasi khlifah berikutnya, upayakan pola pendidikan itu secara holistik. Agar kelak menjadi pemimpin yang di cintai rakyatnya.berikut ini enam jenis perkataan yang yang harus ada padapemimpin berilmu yang  ( prof, M syafi,i antonio) :
1.    Qaula ma,rufa : yang diungkapkanya mendidik  dan nenjadi teladan.
2.    Qaula syahida : tegas dan berargumen  serta asertiv
3.    Qaulan layyinan: pertanyaanya lembut dan penuh kasih sayang
4.    Qaulaan maisura:  perkataanya  pantas  dan mengandung empatiterhadap apa yang diutarakanya.
5.    Qaulan balighoh :perkataanya menyejukan hati dan ilmiah
6.    Qaulan karima : perkataanya itu memulyakan dan menghormati yang lain.
Jika sang khalifah mempunyai karakteristik sebagaimana yang di gagaskan oleh M syafi,i , negara ini akan, mendapatkan haknya untuk dipimpin oleh orang yang berilmu. Dan tentunya akan bermunculan figur ( model ) yang memperjuangkan nasib rakyatnya.